Pelatihan OSM QGIS dan InaSAFE di InaDRTG

Uncategorized

Pada tanggal 16-18 Desember 2015, tim HOT dan DMI (Disaster Management Innovation) mengadakan pelatihan di InaDRTG. Pelatihan ini merupakan pelatihan yang dilaksanakan oleh Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan (D1) bidang Pemberdayaan Masyarakat dengan bantuan fasilitasi dari DMI dan HOT dengan tujuan untuk mempersiapkan database Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan tahun 2015. Peserta pelatihan ini berjumlah 16 orang yang masing-masing berasal dari bidang-bidang yang terkait dengan Deputi Pencegahaan dan Kesiapsiagaan, yaitu bidang Pemberdayaan Masyarakat (8 orang), bidang Kesiapsiagaan (6 orang), dan bidang Pengurangan Resiko Bencana (2 orang). 

Pada hari pertama kegiatan diawali pembukaan dari Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat, Sigit Padmono Dewo. Setelah pembukaan, acara berikutnya adalah diskusi kelompok yang dipandu oleh Fredy Chandra (DMI). Diskusi ini membahas dua tema yaitu mengenai “Peranan Informasi Geospasial dalam Penanggulangan Resiko Bencana” dan “Program Deputi 1 (D1) dari masing-masing bidang yang memiliki kaitannya dengan Informasi Geospasial”. Setelah diskusi selesai, sesi selanjutnya dimulai dengan pengenalan konsep Sistem Informasi Geospasial dan pengenalan QGIS dan InaSAFE. Para peserta belajar cara operasi dasar QGIS seperti memasukkan data vektor dan juga data raster, simbologi data vektor dan raster dan membuka tabel attribut. Pada sesi akhir, para peserta juga belajar menjalankan InaSAFE untuk mencoba beberapa analisis yang ada seperti misalnya banjir dan longsor.

WP_20151216_10_15_39_Pro

Kegiatan hari kedua dimulai dengan mencoba fitur yang ada di InaSAFE untuk download data OpenStreetMap (OSM) langsung melalui QGIS. Mereka mencoba mendownload data yang ada disekitar KRB Bromo. Setelah mereka berhasil mendownload data tersebut, para peserta diminta mencoba untuk menganalisis data OSM dengan KRB Bromo. Dari hasil analisis ini, para peserta kemudian diberitahukan bahwa data-data yang ada di OSM ini tidak semuanya terpetakan. Agar hasil analisis InaSAFEnya mendekati akurat, para peserta diminta untuk memetakan daerah-daerah yang berada disekitar Bromo dengan menggunakan OSM. Sesi berikutnya adalah sesi pengenalan OSM, pembuatan akun OSM, dan latihan digitasi menggunakan JOSM. Pada sesi ini, para peserta juga diberikan informasi mengenai cara mendigitasi yang baik dan apa yang harus dihindari ketika mendigitasi. Pada sesi setelah makan siang, para peserta dikenalkan dengan Tasking Manager dan diminta untuk mendigitasi daerah sekitar Gunung Bromo. Diakhir kegiatan hari kedua, Harry (HOT) memperagakan analisis InaSAFE dengan area yang sama namun dengan data OSM yang baru dengan hasil dari digitasi yang telah dilakukan oleh para peserta dengan tujuan menunjukkan hasil sebelum dan sesudah penambahan data oleh peserta. Hasil analisis tersebut menunjukkan sebanyak 2000 bangunan berhasil dipetakan oleh para peserta dalam kurun waktu 2 jam saja.

WP_20151216_10_58_55_Pro

Kegiatan hari terakhir lebih difokuskan untuk latihan menggunakan QGIS dan InaSAFE untuk pengurangan resiko bencana. Para peserta diminta untuk menganalisis InaSAFE menggunakan data-data latihan yang sudah diberikan dan kemudian hasil analisis InaSAFE ini disimpan menjadi sebuah file baru dan membuka database dari file tersebut menggunakan spreadsheet untuk menggunakan pivot table agar muncul hasil analisis dengan pembagian per wilayah administrasi. Setelah makan siang, para peserta dibagi kedalam tiga kelompok dimana masing-masing kelompok ini diminta utuk melakukan analisis InaSAFE yang sesuai dengan bidang kerja kelompok tersebut (misalnya bidang kesiapsiagaan, pemberdayaan masyarakat, dan pengurangan resiko bencana). Pada akhir kegiatan, masing-masing kelompok diminta untuk menjabarkan hasil kerja kelompok mereka dan kemudian hasil tersebut dievaluasi oleh fasilitator.

WP_20151216_10_15_28_Pro

Pelatihan ini mempunyai harapan agar para peserta yang merupakan perwakilan dari masing-masing bidang dapat mengoperasikan QGIS dan memahami cara kerja InaSAFE. Pelatihan ini juga mempunyai harapan agar para peserta memahami cara mengumpulkan data secara jarak jauh dengan OpenStreetMap.

Comments are closed.