Perangkat untuk Penanggulangan Bencana Dirilis untuk Seluruh Dunia

Pictured left to right: Jon Burrough, AIFDR Co-Director; Iwan Gunawan, World Bank; Dr Syamsul Maarif, Head of BNPB; Mr Jean-Bernard Carrasco, Australia’s Minister Counsellor for Development Cooperation.
Gambar kiri ke kanan: Jon Burrough, AIFDR Co-Director; Iwan Gunawan, World Bank; Dr Syamsul Maarif, Kepala BNPB; Jean-Bernard Carrasco, Australia’s Minister Counsellor untuk Pembangunan Internasional.

Sebuah perangkat lunak baru yang dapat memprediksi dampak sosial dan dampak manusia akibat bencana alam, dirilis hari ini di Indonesia.

Dr. Syamsul Maarif, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meluncurkan versi terbaru dari InaSAFE 2.0, perangkat lunak yang dikembangkan bersama antara BNPB, Australia dan Bank Dunia.

Dr. Maarif mengatakan bahwa InaSAFE akan mendorong perbaikan kesiapsiagaan bencana di Indonesia dengan menghadirkan cara baru menggabungkan informasi bahaya saintifik dan pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat tentang risiko bencana.

“InaSAFE menghasilkan skenario realistis dampak ancaman bencana dalam aktivitas perencanaan, kesiapsiagaan dan tanggap darurat, dengan menampilkan beragam informasi ancaman bencana alam, seperti gempa bumi, gunung berapi, tsunami dan banjir; dengan paparan data yang tersedia seperti sebaran populasi penduduk, jalan raya dan infrastruktur penting lainnya” ujar Dr. Maarif

Minister-Counsellor untuk Kerjasama Pembangunan Pemerintah Australia, Jean-Bernard Carrasco, mengatakan bahwa InaSAFE 2.0 memiliki kemampuan untuk mengolah data jalan, termasuk mengunduh data jalan langsung dari perangkat pemetaan online, OpenStreetMap (OSM) yang akan membantu dalam pengembangan jalur evakuasi dan tanggap darurat yang mungkin dilalui.

“Dengan dukungan dari badan Pemerintah Australia, yaitu Geoscience Australia dan Australia-Indonesia Facility for Disaster Reductionn (AIFDR), lebih dari 1,3 juta bangunan telah dipetakan dengan OSM dan data ini sedang digabungkan di dalam InaSAFE,” ujar Carasco.

Versi terbaru ini juga sepadan dengan Sistem Informasi Geografis QGIS 2.0 yang gratis dan terbuka (open source), dan memungkinkan penggunanya untuk mengimpor data spasial dari sumber asing dan menciptakan contoh peta ancaman sendiri.

World Bank melalui Global Facility for Disaster Reduction and Recovery memfasilitasi penggunaan InaSAFE di seluruh dunia, terutama di Afrika dan sejumlah negara lain seperti Sri Langka dan Pakistan. Dr Jim Y Kim, Presiden dari World Bank baru-baru ini mencatat penggunan InaSAFE sebagai salah satu dari “Tujuh Langkah Selamat Bencana.”

InaSAFE 2.0 merupakan perangkat lunak gratis yang mendukung para pemangku kebencanaan (disaster manager) di seluruh dunia dengan perangkat yang sderhana namun tepat untuk perencanaan bencana berbasis petunjuk.

Source: aifdr.org/index.php/inasafe-2-0/

Comments are closed.